Kamis, 17 September 2015

C.I.N.T.A

. Kamis, 17 September 2015
0 komentar

Klik disini untuk melanjutkan »»

C.I.N.T.A

.
0 komentar


Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab,
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan,
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian,
Mereka yang saling mencintai, menyebutnya takdir.
Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kita kesusahan untuk menguji.
Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam.


Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya.
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
Mengapa menunggu?
Karena walaupun kita ingin mengambil satu keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa.
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono.
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan iri dengan apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat.


Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.
Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, kota Roma tidak dibangun dalam sehari.
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan.
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, dan penantian kita tidaklah sia-sia.
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal, iman, keberanian, dan pengharapan penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan.
Pada akhirnya, Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu, karena alasan yang penting.
 *mynotenighttoday
#mulianawir

Klik disini untuk melanjutkan »»

Kamis, 04 Juli 2013

Jodoh Cinta Corner

. Kamis, 04 Juli 2013
0 komentar

Kepada yang Tercinta
Pemilik jiwaku dan jiwa yang Engkau janjikan untukku


Yang Tercinta kusampaikan Pada-MU kerinduan yang mendalam melalui surat ini.
Aku tak pernah berputus harapan dari menanti tunainya janji-MU padaku.
Tentang dia, Sang jodoh cintaku.
 
Yang Tercinta mungkin memang masih Engkau simpan ia dengan mesra dariku, dan Engkau masih mengujiku, seberapa taat, sabar, dan pantasnya aku menadapat anugerah ini dari-MU.
 
Yang Tercinta, kupuja Engkau dalam setiap sujudku. Dan dalam menunggu, kuurai pengertianku lewat beragam kisah kasih para pemudi muslimah dalam memperjuangkan jodoh cinta mereka. Semoga aku pun dapat meniru semangat dan keyakinan seperti mereka.
 
Yang Tercinta, ini bukan suratku yang pertama untuk-MU, bukan pula yang terakhir, bahkan hingga nanti saat Engkau sampaikan langkahnya kepadaku.....

coretan sore,,(Ulhy Yozy)


Klik disini untuk melanjutkan »»

Rabu, 21 November 2012

Surat dari Gaza : "Maafkan sungguh kami sendirian"

. Rabu, 21 November 2012
0 komentar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

SAAT ini, warga Gaza sangat terancam bahaya. Israel melancarkan agresi militer melalui operasi yang disebut  Operation Pillar of Defence”. Israel mengklaim target serangannya adalah para pemimpin Palestina di Jalur Gaza, tetapi korbannya rakyat secara acak.
Angkatan Udara Israel secara membabi buta menghujankan bom di berbagai lokasi di Jalur Gaza; Menghancurkan rumah-rumah warga,  melukai dan membunuhi penghuninya.
Israel juga mengerahkan Angkatan Darat-nya di perbatasan Gaza, untuk memulai serangan darat yang masif melalui operasi militer yang disebut operasi “Operation Pillar of Defence”.

Israel juga menyerang warga Gaza melalui roket dan senapan yang ditembakkan secara acak dari kapal patroli militer di pantai Gaza.
Agresi militer Israel sejak Rabu, (11/14/2012), telah menimbulkan kehancuran yang serius di bidang pertanian, perumahan, dan sasaran-sasaran sipil serta pemerintahan.
Hingga saat ini, Rabu, (21/11/2012), jumlah korban mencapai 116 orang tewas, termasuk 24 anak, 15 wanita, dan korban terluka mencapai lebih 900 warga Gaza diantaranya 180 anak dan 109 perempuan.
Bangunan-bangunan yang dihancurkan Israel antara lain: rumah warga, sekolah, objek-objek sipil, gedung perkantoran pemerintah, bank, dan bahkan kantor media. Juga menara-menara komunikasi dan lahanpertanian yang luas.
Pemerintah terpaksa meliburkan sekolah-sekolah, dan semua layanan publik terpaksa ditutup untuk sementara termasuk layanan vital. Aktivitas perekonomian pun nyaris lumpuh. Kementerian Kesehatan Palestina  menyeru warg untuk mendonasikan darah sebanyak-banyaknya karena banyaknya korban terluka yang membutuhkan donor darah.
Agresi militer ini sebenarnya sudah disampaikan rencananya oleh Perdana Menteri Israel, sehubungan dengan pemilihan umum di negara itu. PM Israel kepada para Duta Besar negara-negara Eropa di Tel Aviv menyatakan bahwa pihaknya akan melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza.
Mengapa rakyat Palestina harus jadi tumbal bagi pemilihan umum di Israel? Ya, selama ini darah Bangsa Palestina di Gaza selalu jadi ‘’jembatan’’ untuk memenangkan pemilihan penguasa Israel.
Rakyat Palestina sudah langganan jadi korban politik brutal Israel, dan dunia tetap diam saja, menyaksikan anak-anak, orangt tua, dan perempuan dibunuhi di Palestina.
Apa salah bayi Ahmad Mashharawi sehingga harus dibunuh?
Apa dosa bocah bernama Maria Arafat sehingga ia tak boleh berumur lebih tujuh tahun?
Apa salah warga Gaza sehingga harus jadi gelandangan karena hunian mereka dihancurkan?
Maafkan, sungguh kami saat ini merasa sendirian, terpojok dan kehilangan, dan kami terasing serta terpisah dari dunia. Tak seorangpun mendengar kami dan menjawab pertanyaan kami mengapa kami harus selalu begini.
Mengapa?

Klik disini untuk melanjutkan »»

Jumat, 01 April 2011

DETIK-DETIK AKHIR KEHIDUPAN

. Jumat, 01 April 2011
0 komentar

Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Rabbmulah kamu akan dikembalikan. (As-Sajdah:11)

Hari demi hari, bulan demi bulan, bulanpun berganti tahun. Berpuluh tahun yang lalu, waktu itu kita masih dalam rahim ibunda, kemudian terlahir menjadi bayi mungil yang menggemaskan, lalu tumbuh menjadi balita yang lucu, dilanjutkan dengan menjadi anak-anak, kemudian remaja dan jadilah seperti sekarang yaitu menjadi dewasa, menjadi orang tua anak-anaknya ataupun sudah mempunyai cucu. Karena sunnatullah, sebuah ketetapan dari Allah Subhanahu wa ta'ala seiring dengan berjalannya waktu kita manusia pasti akan berubah menjadi tua dan kemudian mati.

Begitu kira-kira gambaran sederhana tentang siklus hidup manusia di dunia. Dalam perjalanannya, kadang-kadang ada orang yang melewati hidupnya sampai ia berumur seratus tahunan lebih, 80an, 60an, atau rata-rata manusia dapat bertahan hidup. Ada pula yang hanya menikmati kehidupan hanya separuh abad. Namun tak jarang pula, yang masih muda, badan terlihat sehat dan sempurna, tidak sedikit yang sudah meregang nyawa, tentu dengan cara dan jalan yang berbeda-beda. Dan banyak pula cerita tentang bayi yang masih dalam kandungan yang belum sempat merasakan hidup di dunia, dan belum sempat merasakan hangat pelukan Ibunya, dibunuh (aborsi) oleh ibunya sendiri lantaran kehadirannya tidak dikehendaki, karena kehamilannya buah dari hubungan yang terlarang yang bisa membawa aib bagi diri dan keluarganya, na'udzubillah min dzalik.

Karena ajal memang tak pernah memilih kita sudah tua atau muda, masih panjangkah jatah waktu kita hidup ataukah sudah habis masa untuk berpijak di bumi ini. Dan kebanyakan dari manusia melupakan akan datangnya kematian, mereka lupa kalau ajal selalu mengintai di manapun mereka berada. Mereka terlupakan oleh ramainya dunia, terlena dengan manisnya syahwat, silau dengan gemerlapnya harta. Terlalu sibuk dengan keinginan-keinginan yang belum kita capai. Adalah baik ketika keinginan atau cita-cita kita adalah hal yang berorientasikan akherat, tapi kebanyakan dari kita dilenakan oleh keinginan-keinginan yang bersifat kesenangan semu belaka.

Sampai-sampai kita lupa bahwa kematian sudah sampai di pelupuk mata. Semua terperdaya oleh hingar-bingarnya dunia ini. Kebanyakan waktu hidupnya digunakan untuk sibuk kesana-kemari menggali, mengelola dan menumpuk harta. Dan saat-saat ketika sakaratul maut itu datang menghampiri barulah ia sadar betapa kehidupan di dunia amatlah singkat, dan merataplah ia dengan penyesalan yang sangat ketika menyadari bahwa umurnya telah habis untuk urusan-urusan pangkat, syahwat dan harta. Tinggallah kini menunggu kedatangan malaikat maut dan merasakan betapa tersiksa dan sakitnya saat sakaratul maut. Sakit yang tak dapat dikira karena amat terasa sakitnya.

Sebagian ulama menegaskan bahwa rasa sakit pada sakaratul maut hanya diketahui hakikatnya oleh orang yang sudah merasakannya. Orang yang belum merasakannya tentu hanya bisa mengetahuinya sekedar berdasarkan analogi dengan berbagai rasa sakit yang pernah dirasakan.

Rasa sakit pada sakaratul maut langsung menghunjam ruh itu sendiri sehingga menerobos seluruh organ-organ tubuhnya, seluruh jaringan sarafnya, seluruh urat-urat. di tubuhnya, bahkan juga seluruh persendian tubuhnya, hingga merambati akar rambut dan kulit dari atas kepala hingga ujung kaki

Jangan tanyakan rasa sakitnya. Sehingga sebagian orang mengatakan bahwa Kematian itu lebih menyakitkan daripada sabetan pedang, daripada gigitan gergaji dan sayatan gunting, karena rasa sakit akibat sabetan pedang, gigitan gergaji, dan sejenisnya hanya dirasakan karena adanya ruh atau nyawa. Bagaimana pula apabila yang dicabut adalah ruh sendiri ? Orang yang ditebas pedang masih dapat berteriak minta tolong karena masih tersisa kekuatan dalam hati dan pada lisannya. Akan tetapi orang yang menghadapi sakaratul maut sudah kehilangan suara dan teriakannya, kekuatannya sudah melemah, dan energi tubuhnya sudah musnah. Hal ini karena musibah sakaratul maut terkadang terlalu berat sehingga menguasai hati dengan rasa sakit yang dahsyat sehingga melumpuhkan seluruh anggota tubuh, mengguncang seluruh organ tubuh, dan melemahkan seluruh jengkal bagian tubuh, sehingga tidak tersisa lagi kekuatan untuk meminta pertolongan.

Bahkan, akal sekalipun telah tertutupi dan terganggu pula karena rasa sakit sakaratul maut; sementara lidah tiba-tiba menjadi bisu. Seluruh anggota tubuh menjadi lemah. Orang yang berada sakaratul maut berharap untuk dapat beristirahat sejenak melalui erangan dan teriakan atau melalui cara lain. Akan tetapi ia tidak mampu melakukannya. Kalaupun masih tersisa kekuatan, pasti saat ruh dicabut dan diangkat dari dalam tubuh akan terdengar gerengan dan suara kerongkongan dan dadanya. Namun, saat itu warna tubuhnya sudah berubah dan rasa sakit sudah menyerang seluruh tubuhnya, bagian luar maupun bagian dalamnya. Hingga akhirnya bagian hitam matanya naik sampai menyentuh kelopak mata, sementara lidah tertarik ke dalam hingga pangkalnya dan jari jemari juga menjadi kaku.

Maka, jangan ditanya lagi kondisi orang tersebut tatkala urat-uratnya seperti tercabut satu persatu. Masing-masing anggota tubuh kemudian mulai menjadi mati secara bertahap. Mulanya kedua kaki menjadi dingin, lalu kedua betisnya, kemudian kedua pahanya. Masing-masing anggota tubuh mengalami sakaratul maut dan mengalami musibah rasa sakit pada saat itu, hingga nyawa sampai di kerongkongan. Pada saat itulah pandangannya terhadap dunia dan penghuninya mulai sirna, dan pintu tobat pun sudah tertutup baginya. Dan tinggallah penyesalan dan kekecewaan yang mendalam menggelayuti dirinya.

Saudaraku tercinta, tidakkah engkau mengetahui bahwa kunjungan malaikat maut itu adalah sesuatu yang pasti ? telah ditakdirkan semenjak masa azali, panjang ataupun pendek umur kita ? Tidakkah kita menyadari bahwa kita semua hanya musafir yang akhirnya akan sampai tujuan dan meninggalkan perjalanannya ? Tidakkah kita menyadari bahwa perputaran hidup ini pasti berhenti, dan perputaran usia semakin mendekati penghujungnya ?.

Tidakkah kita menyadari bahwa setelah kunjungannya kita tidak akan mampu lagi melakukan satu kebajikan sekalipun ? kita tidak akan mampu shalat dua rokaat sekalipun ? Kita tidak akan mampu membaca al-Qur'an satu ayatpun ? Kita tidak akan mampu bertasbih, bertahmid, bertahlil, atau beristighfar satu kalipun. Kita tidak akan mampu berpuasa seharipun, atau bersedekah meski sepeserpun. Kita tidak akan mampu melakukan haji ataupun umroh lagi. Waktu beramal telah berlalu, yang tertinggal adalah hisab dan pembalasan terhadap kebajikan atau dosa-dosa.

Rasulullah solallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
"Perbanyaklah olehmu mengingat penghancur kenikmatan yaitu : mengingat kematian". HR. Tirmidzi dan Nasa'i dan Ibnu Hibban menshohihkannya.

Saudaraku...Manakah persiapan kita untuk berjumpa dengan malaikat maut ? Manakah persiapan kita untuk menghadapi hal-hal dahsyat sesudah kematian ? Dalam kubur, saat ditanya oleh dua malaikat, saat di Padang Mahsyar, saat hisab, saat dibukanya lembaran catatan amal perbuatan, saat meniti jembatan Ash-Shiroth, dan saat berdiri di hadapan Allah 'Aza wa Jalla.

Di waktu yang baik, sehabis shalat, sebelum tidur, saat mentadaburi ayat-ayat-Nya ataupun di penghujung malam ketika kita bersimpuh pasrah di hadapan-Nya, pernahkah terbayang seandainya saja kita mati dalam keadaan yang buruk, mati dalam kubangan lumpur kemaksiatan, mati dalam keadaan su'ul khatimah, sedangkan kita belum sempat untuk bertobat ? dan siapkah kita menanggung azab kubur yang mengerikan ? na'udzubillah min dzalik wallahu a'lam bisshowab.¨Ibnu Zainudin

Klik disini untuk melanjutkan »»

Senin, 05 Juli 2010

Doa untuk Kekasih..

. Senin, 05 Juli 2010
0 komentar

Allah yang Maha Pemurah...

Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.

Terima kasih untuk saat - saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.

Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama.

Saya datang bersujud dihadapanMU...

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya...
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni...
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya...
ya Allah tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya...
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan...

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini...
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya...
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Mensinergikan Piala Dunia dengan Qiyamul Lail

.
0 komentar

Saat ini, sekitar 2,6 miliar pasang mata menyaksikan perhelatan akbar Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Penikmatnya tak terbatas usia, warna kulit, etnis, agama, dan jenis kelamin. Semuanya bersatu padu menyaksikan hajatan empat tahunan itu. Ada yang menggelar nonton bareng (nobar), baik di rumah, pos kamling, kafe, restoran, maupun hotel.

Sungguh begitu dahsyat magnet deman piala dunia, hingga banyak orang rela antre dan menunggu untuk menyaksikan pemain kesayangannya dan pertandingan antarnegara itu. Tak terkecuali umat Islam, sebagian rela dan turut serta melampiaskan kesenangannya untuk menyaksikan pertandingan tersebut.

Alangkah indahnya, bila sebagian dari waktu menunggu itu bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan malam (Qiyamul Lail) guna mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebab, kesempatan menunggu atau seusai menyaksikan pertandingan tersebut (sekitar pukul 03.30 WIB), digunakan untuk beribadah kepada Allah. Hal itu, jauh akan lebih dahsyat lagi, karena mendapatkan dua keuntungan. Dapat menyaksikan piala dunia, namun juga dapat kebahagiaan dan ketenangan hati karena punya kesempatan lebih dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Menghidupkan malam (Qiyamul Lail) itu, antara lain, bisa dengan mendirikan shalat tahajjud, shalat witir, membaca Alquran, berzikir, munajat, muhasabah, taubat, dan lainnya. Semua itu adalah ibadah yang dicontohkan Rasul SAW dalam mengisi sebagian waktu malam, dengan tujuan mengharapkan ampunan, berkah, dan ridha Allah SWT.

Kedahsyatan Qiyamul Lail telah dijelaskan Allah dan Rasul-Nya.

Pertama, orang yang mengerjakannya akan mendapatkan derajat yang terpuji di sisi Allah. "Dan pada sebagian malam hari, bertahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-Mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."(QS Al-Isra [17]: 79).

Kedua, mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. "Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri (tahajjud) untuk Tuhan mereka." (QS Al-Furqan [25]: 64).

Ketiga, doanya akan dikabulkan dan dosanya diampuni oleh Allah. Sebab, pada sebagian malam terdapat waktu yang mustajab untuk berdoa. Sebagaimana sabda Rasul SAW dalam hadis Qudsi: "Sesungguhnya Allah, jika telah berlalu sepertiga malam yang pertama, perlahan-lahan turun ke langit dunia. Maka, Allah berfirman, "Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, pasti Aku kabulkan permintaannya, dan barangsiapa memohon ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni."

Jika seluruh umat Islam dari berbagai lapisan dan pemimpin negeri ini mau bersama-sama menggerakkan diri untuk menghidupkan malam (Qiyamul Lail), niscaya akan terciptalah kedamaian serta kebahagiaan dunia dan akhirat. Serta terwujud pula negeri yang diridhai-Nya, Baldatun Thoyyibatun wa rabbun Ghafur. Wallahu a'lam.

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com